Sabtu, 30 Agustus 2014

Kulit


1.Ciri-ciri Kulit

A) Keratasinisi kulit
Keratinisasi merupakan suatu proses pembentukan lapisan keratin dari sel-sel yang membelah. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, lalu sel basal akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang, mengalami apoptosis dan menjadi sel tanduk yang amorf. Sel-sel yang sudah mengalami keratinisasi akan meluruh dan digantikan dengan sel di bawahnya yang baru saja mengalami keratinisasi untuk kemudian meluruh kembali, begitu seterusnya. Proses ini memakan waktu sekitar empat minggu untuk epidermis dengan ketebalan 0.1 mm. Apabila kulit di lapisan terluar tergerus, seperti pada abrasi atau terbakar, maka sel-sel basal akan membelah lebih cepat. Mekanisme pertumbuhan ini terutama dipengaruhi oleh hormon epidermal growth factor (EPF).

B) Pembentukan pada kulit warna
Warna pada kulit dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pigmentasi epidermis dan sirkulasi kapiler yang ada di lapisan dermis.
Pigmentasi epidermis dipengaruhi oleh dua pigmen, yaitu karoten dan melanin
-          Karoten merupakan pigmen merah-jingga yang berakumulasi di epidermis. Paling banyak terdapat di stratum korneum pada orang berkulit terang, juga di jaringan lemak pada lapisan dermis dan subkutis. Perubahan warna yang diakibatkan oleh karoten paling terlihat pada orang berkulit pucat, sedangkan pada orang berkulit gelap sulit terlihat. Karoten dapat dikonversi menjadi vitamin A yang diperlukan untuk pemeliharaan epitel dan sintesis fotoreseptor di mata.
-          Melanin merupakan pigmen kuning-coklat, atau hitam yang diproduksi oleh melanosit. Melanosit sendiri berada di antara sel-sel basal dan memiliki juluran ke sel-sel di atasnya. Perbandingan jumlah melanosit dan sel basal bervariasi, mulai dari 1:20 sampai 1:4. Badan Golgi melanosit membentuk melanin dari tyrosin dengan bantuan Cu dan oksigen, lalu mengemasnya menjadi vesikel-vesikel melanosom. Melanosom ini akan dihantarkan melalui juluran melanosit dan mewarnai sel-sel keratin di atasnya sampai didegradasi oleh lisosom.
Jumlah melanosit baik pada orang kulit hitam maupun kulit putih adalah sama, yang berbeda adalah aktivitas dan produksi pigmennya (melanosit). Pada orang kulit pucat transfer melanosom hanya sebatas stratum spinosum, sedangkan pada orang berkulit gelap melanosom dapat dihantarkan hingga ke stratum granulosum.
Sirkulasi darah yang ada di dalam pembuluh kapiler pada dermis juga berperan dalam menentukan warna kulit. Hemoglobin yang fungsinya untuk mengangkut oksigen adalah bersifat pigmen. Ketika berikatan dengan oksigen, hemoglobin akan berwarna merah terang sehingga memberikan pewarnaan merah pada pembuluh kapiler. Ketika pembuluh-pembuluh tersebut mengalami dilatasi, maka warna merah pada kulit akan semakin jelas. Contohnya jika saat suhu tubuh sedang tinggi, maka pembuluh darah akan melebar untuk melepaskan panas dan pada saat yang sama akan menimbulkan citra merah pada kulit tersebut. Sebaliknya ketika suplai darah berkurang (misalnya pada gagal jantung) maka kulit akan berubah relatif pucat akibat penyempitan pembuluh kapiler.

C) Efek penuaan pada kulit
Usia yang menginjak 40 tahun akan memberi gambaran penuaan berupa perubahan-perubahan tertentu pada kulit. Kebanyakan perubahan tersebut terjadi di lapisan dermis.
-       Fibroblas, yang memproduksi serat kolagen dan elastin, akan mengalami penurunan jumlah dalam proses penuaan. Serat kolagen menjadi berkurang, mengeras, dan terurai ke dalam bentuk yang tidak beraturan. Sedangkan serat elastin menjadi kehilangan elastisitasnya, menebal dan robek. Sehingga kulit pada penuaan akan menghasilkan gambaran celah yang disebut sebagai kerut.
-       Sel-sel Langerhans akan berkurang jumlahnya dan makrofag menjadi kurang aktif sehingga menurunkan aktifitas imun pada kulit.
-       Produksi keringat berkurang dan kelenjar sebasea akan mengecil sehingga produksi sebum akan berkurang menyebabkan kulit menjadi kering dan lebih rentan terhadap infeksi (karena mantel asam tidak efektif).
-       Melanosit fungsional akan berkurang sehingga menyebabkan rambut berwarna putih (uban) dan pigmentasi yang atipikal. Sedangkan beberapa melanosit lain akan mengalami pembesaran dan menghasilkan ruam-ruam pigmen.
-       Dinding pembuluh darah dermis menjadi lebih tebal dan kurang permeabel.
-       Jaringan lemak adiposa menjadi longgar.
-       Proses migrasi sel basal menjadi sel permukaan berjalan lebih lambat, sehingga penyembuhan apabila ada cedera juga menjadi lama.

D) Proses perbaikan pada kulit yang cedera
Kerusakan (cedera) pada kulit akan memicu suatu sekuens yang akan memperbaiki jaringan yang rusak. Terdapat dua jenis penyembuhan: (1) penyembuhan epidermis untuk cedera yang tidak terlalu dalam dan (2) penyembuhan mendalam, yaitu apabila cedera tidak hanya merusak jaringan epidermis saja, tapi juga ikut merusak jaringan dermis dan subkutan.
1. Penyembuhan epidermis
Penyembuhan epidermis terjadi apabila cedera terdapat hanya sebatas epidermis. Sel-sel basal yang dipisahkan oleh daerah cedera akan menyatu, dan berkembang mengisi daerah yang mengalami cedera. Mekanisme pengisian daerah cedera ini diperantarai oleh EGF (epidermal growth factor) yang akan menyebabkan sel basal berproliferasi dan menyebabkan penebalan epidermis yang rusak.
2. Penyembuhan mendalam
Penyembuhan mendalam terjadi apabila cedera meliputi hingga ke daerah dermis dan subkutis. Karena cederanya lebih luas dibandingkan dengan cedera epidermis saja, maka proses penyembuhannya lebih kompleks dibanding penyembuhan epidermis. Selain itu, terbentuknya jaringan parut dapat membuat daerah penyembuhan kehilangan fungsi fisiologisnya. Penyembuhan mendalam ini meliputi empat fase:
-          Fase inflamatorik
Pada fase inflamatorik, terjadi peristiwa inflamasi (respons selular dan vaskular) yang meliputi antara lain vasodilatasi, peningkatan permeabilitas pembuluh darah, serta rekrutmen sel-sel fagosit untuk mengeliminasi agen penyebab cedera/jejas. Selain itu pada fase inflamatorik juga terjadi penggumpalan darah untuk menyatukan daerah yang terpisah akibat cedera.
-          Fase migratorik
Pada fase migratorik, terjadi perpindahan fibroblas untuk membentuk jaringan parut. Juga akan terbentuk keropeng di daerah cedera.
-          Fase proliferatif
Pada fase proliferatif, terjadi pertumbuhan sel-sel epitel di bawah keropeng, deposisi fibroblas yang semakin banyak dan pembentukan kapiler-kapiler baru.
-          Fase maturasi
Pada fase maturasi, keropeng yang terbentuk akan meluruh dan digantikan dengan jaringan sehat dan kulit kembali ke ketebalannya semula. Kolagen menjadi lebih tersusun, fibroblas berkurang, dan kapiler darah telah normal kembali.


2.Penyakit Pada Kulit

1.   Penyakit Kulit Rosacea
Rosacea adalah salah satu jenis penyakit kulit yang menyerang setidaknya 45 juta orang di dunia. Pada umumnya, rosacea lebih cenderung menyerang orang berkulit putih (bule).Ciri cirinya adalah berupa bercak bercak merah, bintik bintik kecil kemerahan dengan jumlah yang banyak pada wajah, seperti di kening dan pipi.Gejala ini kerap kali muncul sesekalia tau permanen. Gejala yang muncul sesekali umumnya terjadi pada saat seorang yang berkulit sensitif tersebut mengalami perubahan emosi, seperti malu, marah, sedih, lelah, bersemangat, dsb). Kendati Rosacea ini tidak menular dan tidak berbahaya, namun hingga saat ini belum ditemukan penyebab munculnya penyakit kulit yang satu ini. Selain itu, Rosacea  juga tidak dapat disembuhkan.
2.   Penyakit kulit Seborrhea
Barang kali nama ini belum pernah terdengar oleh anda. Penyakit kulit ini umumnya menyerang kulit dengan ciri ciri berupa bercak merah, ruam ruam agak kasar pada bagian bagian kulit seperti: kulit kepala, wajah hingga alat reproduksi. Penyakit ini dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kebersihan kulit setiap saat. Bila anda jarang menggunakan sabun pada saat mandi akan memperbesar resikoter serang penyakit kulit yang satu ini.
3.  Penyakit Kulit  Eczema
Penyakit ini sering menyerang bayi dan anak kecil dibawah 5 tahun. Bisa juga disebabkan oleh faktor genetika / keturunan. Gejala Eczema umumnya berupa bercak bercak merah yang menimbulkan rasa gatal pada kulit bagian leher, siku tangan, lutut, kaki, badan. Penyakit kulit Eczema bisa juga dipicu oleh pemakaian bahan bahan kosmetik, sabun, deterjen, parfum, kalung / gelang yang tak cocok dengan sensitivitas kulit. Bahkan untuk kasus yang parah, Eczema dapat dipicu oleh stress dan perubahan suhu sekitar yang tak mampu diadaptasi oleh kulit.

4.   Kanker Kulit
Kanker kulit mempunyai ciri khas berwarna merah gelap kemerahan dengan bercak yang tak dapat hilang. Umumnya dipicu oleh sinar matahari, radiasi, bekas luka bakar, pengendapan darah menahun, transplansi organ, faktor genetika, dsb.Penderita kanker kulit didunia diprediksi sekitar 1 juta orang di seluruh dunia.Diperlukan penanganan khusus untuk penyakit yang satu ini.

5.  Penyakit Kulit Psoriasis
Penyakit kulit yang satu ini memang tidak menular, tetapi cukup sering menyerang kulit setiap orang. Ciri ciri Psoriasis adalah munculnya bercak berwarna merah, kering dan cukup tebal. Keberadaan penyakit kulit ini memang kerap dianggap remeh sehingga keberadaannya kerap tidak dipedulikan. Namun bila penyakit ini memburuk, Psoriasis dapat menyerang hampir seluruh punggung, dada, kaki, dll. Dan penyakit ini tak dapat disembuhkan secara total. Namun umumnya akan menghilang ketika penderita tinggal di lokasi tempat yang bersuhu lebih hangat.

6.   Eksim(ekzema)
Penyakit Eksim ditandai dengan kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, merasa gatal terlebih pada malam hari, timbul gelembung kecil yang diisi air atau nanah, bengkak, melepuh, berwarna merah, amat gatal dan merasa panas. Penyebabnya sebab alergi terhadap rangsangan zat kimia spesifik, atau pun kepekaan terhadap makanan spesifik layaknya udang, ikan laut, alkohol, vetsin, dll
pencegahan : hindari perihal atau bahan-bahan yang bisa menimbulkan alergi.
7.  Kudis ( skabies )
Gejala kudis : timbul gatal hebat di malam hari, terlebih di sela-selajari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole ( sekeliling puting payu dara ), dan permukaan depan pergelangan. Kudis gampang menular ke orang lain baik dengan langsung atau pun tidak langsung ( handuk, baju, dan lain-lain).
pencegahan :kudis sering kali terjadi di tempat yang higienisnya buruk, jadi memelihara kebersihan tubuh adalah harus bila ingin terhindar dari penyakit kulit ini.
8.   Kurap

Penyebab : jamur
Gejala : kulit jadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan merasa gatal. Sesudah itutimbul bercak keputihan.
Pencegahan : jaga kebersihan kulit terlebih di area tengkuk, leher, dan kulit kepala.

9.   Bisul ( furunkel )
Bisul dikarenakan sebab adanya infeksi bakteri stafilokokusaureus pada kulit lewat folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang sesudah itu menyebabkan infeksi lokal. Faktor yang menambah risiko terkena bisul diantaranya kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori dan pemakaian bahan kimia.
10.                   Campak ( rubella )
Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan merasa lesu, tidak nafsu makan, dan radang mata. Sesudah sekian hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, semakin besar, tersebar kebagian-bagian tubuh.
11.                    Kusta
Kusta adalah penyakitin feksikritis yang di sebabkan oleh my cobacterium lepra yang interseluler obligat, yang pertama menyerang saraf pinggir, berikut bisa menyerang kulit, mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem endotelial, mata, otot, tulang, dan testis.
Tanda-tanda dari penyakit kusta adalah :
1. Kulit dengan bercak putih atau kemerahan dengan mati rasa
2. Penebalan dalam saraf pinggir di sertai kelainan berbentuk mati rasa dan kelemahan pada otot tangan, kaki, dan mata
3. Pada kontrol kulit bta +

12.                   Lepra
Gejala: Umumnya gejala awalannya kulit tampak mengkerut apalagi bila penyakit tersebut telah akut kumannya perlahan-lahanakan mengonsumsi kulit dan daging anda, bila anda jadi sudah terkena penyakit kulit type ini cepatlah berobat kedokter sebab bila di biarkan penyakit kulit ini bisa menjadi momok yang menakutkan.
13.                    Cacar air ( frambusia )
Penyebab : penyakit kulit ini dikarenakan oleh sejenis virus bakteri try panosoma. Penyakit ini amat menular terlebih lewat udara, baju, tempat tidur dan keropeng penderita.
14.                    Panu atau panau
Panau atau panu adalah salah satu penyakit kulit yang dikarenakan oleh jamur, penyakit panu ditandai dengan bercak yang ada pada kulit dibarengi rasa gatal pada waktu berkeringat. Bercak-bercak ini dapat berwarna putih, coklat atau merah bergantung warna kulit sipenderita. Panau sangat banyak didapati pada remaja usia belasan. Walau demikian panau juga dapat ditemukan pada penderita berusia tua. Cara pencegahan penyakit kulit panau bisa dilakukan dengan melindungi kebersihan kulit, dan bisa diobati dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan tradisional layaknya daun sirih yang digabung dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang panau.
15.                    Infeksi Jamur Kulit
Jamur dapat tumbuh di permukaan kulit kita, dan mengakibatkan kerusakan tekstur kulit hingga tampak buruk.Belum lagi, rasa gatal yang kerap menyerang menyertai infeksi jamur tersebut. Bila tidak selekasnya di atasi, jamur kulit dengan cepat menyebar kejaringan kulit yang lebih luas.




3.Fungsi Kulit Manusia

Fisiologi Kulit:
Kulit merupakan bagian organ tubuh manusia yang terletak di luar dan hanya sedikit saja yang membatasi bagian dalam tubuh. Luas kulit pada manusia pada orang dewasa di perkirakan sekitar 1,5 m2 dengan berat sekitar 15 % dari berat badan secara keseluruhan.
Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan kulit bagian utama yakni : epidermis, dermis, danhipodermis. Lapisan kulit Epidermis terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin, stratum lucidum, stratum granulosum yang kaya akan keratohialin, stratum spinosumdan stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan elastin. Sedangkan hipodermis terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Fungsi Kulit:

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi ( perlindungan ), absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.



1.  Kulit Sebagai Pelindung
Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap bagian lapisan kulit terdalam sampai luar, seperti :
-  Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia. Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
- Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air daripermukaan kulit dan dehidrasi, selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
-  Sebum yang berminyak  yang  berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta mengandung zat bakteri sid yang berfungsi untuk membunuh bakteri di permukaan kulit. Dengan adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba.
-  Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin kesel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat timbul keganasan. Pigmen melanin merupakan lapisan kulit yang berfungsi sebagai pemberi dan perubahan warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari pancaran sinar matahari, karena pigmen kulit mudah sekali berubah.
- Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai selimun yang protektif. Yang pertama adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba.Kemudian ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.

2.  Fungsi Absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbondioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi kekulit dan melepaskan anti histamin di tempat peradangan.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenisvehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel atau melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar.
3.  Fungsi Ekskresi
Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam tubuh beruoa keringat dengan perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid yang dikenalsebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulu sarek torpili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan kefolikel rambut lalu kepermukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 ml air dapat keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Bagi seorang yang bekerja dalam ruangan mengekskresikan 200 ml keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif bekerja di luar ruangan akan menghasilkan kelenjar keringat yang lebih terbuka sehingga keringat yang dikeluarkan lebih banyak dari mereka yang bekerja di dalam ruangan. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.
Ada 2 macam kelenjar keringat yang di produksi oleh tubuh, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.:
- Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payu dara dan pubis, serta aktif pada usia pubertas dan menghasilkan keringat yang kental, banyak dan bau yang khas. Kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem syaraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ( keringat ) kefolikel rambut lalu kepermukaanluar.
- Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrienorganik, dan sampah metabolisme.Kadar pH-nya berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan, mengekskresikan air dan elektrolitsertame lindungi dari agenasing dengan cara mempersulit perlekatan agenasing danmenghasil kander micidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.
4. Fungsi Persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di dermis dan subkutis.Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

5. Fungsi Sebagai Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

6. Fungsi Pembentukan Vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet.Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gas trointestinal kedalam pembuluh darah.
Tubuh memang mampu menghasilkan vitamin D dengan sendirinya tetapi masih belum mampu memenuhi kebutuhan tubuh secara menyeluruh sehingga pemberian vitamin D secara buatan atau yang dapat diperoleh dari sumber makanan, buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin D masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit















4. Lapisan Pada Kulit


1.   Lapisan  Epidermis

Lapisan Epidermis adalah lapisan terluar dan bagian yg terlihat pada kulit, itu sendiri terdiri dari 3 lapisan lebih lanjut, disebut stratum corneum (Sel bertanduk), keratinocytes (Sel squamous) dan lapisan dasar. Secara bersama, mereka beranggung jawab untuk memproduksi keratin, protein yang berkotribusi untuk melindungi sifaf alami kulit. Mereka jga beretangung jawab untuk regenerasi sel kulit baru untuk menggantikan kulit mati. Epidermis jga mengandung melanocytes, sel yg memproduksi melanin yg memberkan kulit kita pigmentasi dan menjaga kulit tetap aman dari bahaya sinar matahari (UV). Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruh ketebalan kulit. Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu. Lapisan terluar kulit yang menyelimuti permukaan tubuh kita, terus menerus mengalami pergantian sel, diperkirakan setiap hari kita mengalami kehilangan sel kulit sebanyak 250 gr tapi selalu diimbangi dengan terjadi pembentukan sel kulit baru dengan proses mulai dari pembelahan sel sampai dengan pelepasan sel diperlukan waktu 14-28 hari, dengan rincian 14 hari untuk proses pembelahan sel serta diferensiasi (pematangan) dan 14 hari lagi untuk proses pelepasan sel. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah, sehingga kiriman nutrisi untuk sel di lapisan ini sangat tergantung dari kiriman darah di lapisan dermis (lapisan di bawahnya), di lapisan epidermis juga tidak terdapat serabut-serabut syaraf, namun banyak terdapat sel-sel langerhans yang berfungsi sebagai perlawanan kulit terhadap berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam)

1.                Stratum corneum /lapisan Horny/ lapisan tanduk/lapisan bersisik

Merupakan lapisan paling atas tersusun dari 15 -20 lapisan sel, diantara sel-selnya terdapat lemak yang berfungsi sebagai perekat antara sel-sel, ibarat seperti susunan batu bata dengan semen.Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
Selain itu lemak antar sel juga untuk menstabilkan lapisan tanduk, menjaga kesediaan air untuk kelembaban dengan kemampuan tinggi menyerap air , mencegah kulit dari kekeringan dan dehidrasi saat penguapan akibat panasnya matahari, menjaga elastisitas dan kekenyalan kulit, dan sebagai lapisan yang menyaring serta mencegah sel-sel kontak dengan mikroorganisme, toksin, bahan-bahan kimia atau zat alergen yang dapat merusak. Lemak yang ada di lapisan ini di buat oleh sel keratinocyt di lapisan stratum granulosum
Semua sel dilapisan ini juga sudah berisi keratin, semakin ke permukaan lapisan-lapisan sel ini akan mati dan terus menerus terlepas dan mengelupas . Adanya lemak yang merekatkan sel tanduk satu dengan yang lainnya juga penting artinya untuk proses penyerapan kandungan bahan-bahan yang ada dalam kosmetik dan produk perawatan tubuh dalam artiaan untuk bisa suatu kandungan zat dalam produk perawatan kulit meresap kedalam dan bekerja haruslah bahan yang dapat larut dalam lemak dan sedikit larut dalam air contoh yang paling penting adalah penyerapan vitamin A & E dimana sifat kimia kedua vitamin ini hanya dapat larut dalam lemak. Mungkin anda pernah menemukan suatu produk perawatan wajah dimana sebelum aplikasikan, wajah harus dibasahi/ dibasuh terlebih dahulu dengan air hangat, hal tersebut disebabkan karena adanya kandungan bahan lemak dalam produk tersebut, biasanya dari lemak hewani, selain itu juga menunjukkan ketidak mampuan kandungan bahan yang tersedia dalam produk tersebut untuk menembus lapisan lemak yang banyak terdapat dilapisan ini, sehingga dengan membilas air hangat dapat membantu mengemulsi (melarutkan) lemak. Belum lagi kandungan alkohol dan eter yang juga sering di jumpai dalam produk perawatan kulit ikut andil besar merusak sel-sel lemak di lapisan ini. Penggunaan produk sabun atau pembersih wajah yang berbusa banyak juga berbahaya dapat merusak serta mengangkat lemak. Dan yang terakhir PH asam (PH kulit normal 4,2-6,2), itulah yang disebut PH seimbang, bila di bawah 4,2 akan sangat asam dan bila di atas 6,20 bersifat alkali. Keseimbangan PH pada rentang tersebut sangat di perlukan untuk meningkatkan permeabilitas kulit agar dapat menyerap zat-zat yang terkandung dalam suatu produk…nah bagaimanakah dengan produk perawatan wajah anda saat ini silahkan amati sendiri……apakah anda harus membasuh wajah dengan air hangat terlebih dahulu sebelum memakai produk perawatan wajah anda saat ini? ataukah kulit terlihat sangat kering setelah menggunakan sabun atau toner karena kandungan alkohol dan eter ??, atau selama ini anda sangat puas bila membersihkan wajah dengan produk yang berbusa banyak ??? atau menggunakan produk yang PH nya tidak tepat ???? mungkin andalah yang paling tahu.

2.                Stratum Lusidum 

Adalah berupa garis translusen lapisan tebal sel berbentuk gepeng yang tidak berwarna dan bening, banyak terdapat zat eleidin (lapisan mengeras) yang ditemukan hanya pada lapisan telapak kaki dan tangan sehingga terlihat pada bagian tersebut lebih tebal, tentusaja ketebalan ini berfungsi sebagai pelindung. Contohnya adalah pada telapak kaki.

3.                Stratum Granulosum

Sel dilapisan ini sudah merupakan sel mati dan tidak dapat membelah diri tersusun dari sel-sel keratin atau sel yang sudah berisi bahan protein dan mengeras, dan banyak terdapat filaggrin merupakan bahan penghubung sel keratin dengan bagian luar sel untuk tetap memberikan nutrisi bagi sel keratin melalui cairan antar sel karena bagian sel ini semakin jauh dari aliran darah. Pada orang kekurangan filaggrin dapat menyebabkan kulit kering bersisik dan mengelupas secara terus menerus. Karena letak lapisan ini makin jauh dari aliran darah maka sedkit saja pembuluh darah yang ada di lapisan dermis mengalami gangguan aliran darah, maka akan sangat mempengaruhi lapisan ini, sehingga sel kulit di lapisan ini akan menjadi semakin pipih dan mati sebelum waktunya, itulah yang menyebabkan kondisi kulit kita terlihat kusam dan tidak sehat, bila aliran darah kepermukaan kulit tidak lancar, padahal sering sekali pada kenyataannya pembuluh kapiler darah di lapisan dermis yang memberi nutisi pada kulit mudah sekali mengalami hambatan dan gangguan salah satunya disebabkan oleh diding pembuluh kapiler dan struktur jaringan kolagen di lapisan dermis tidak adekuat, hal itu juga yang menyebabkan mengapa walaupun sudah mencuci muka dengan bersih tapi wajah tidak terlihat bersinar.Ditandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.

4.                Stratum Spinosum.

Adalah lapisan di atas sel basal tersusun dari sel keratinocyt bertugas mengisi sel-sel dengan protein keratin yang bersifat bahan keras sehingga dapat melindungi lapisan sel basal yang aktif membelah agar terhindar dari subtansi yang dapat merusak dan dari infeksi mikroorganisme serta mengurangi kehilangan kelembaban sel kulit. Keratinocyt yang ada dilapisan ini juga memproduksi lemak perekat dilapisan tanduk. Sel-sel dibagian ini ada sebagian yang masih hidup dan aktif membelah diri terutama sel yang paling dekat dengan lapisan sel basal. Sel-sel yang sudah penuh terisi keratin secara berangsur-angsur akan mati dan naik kepermukaan. Lapisan keratin ini tidak semua dapat di tembus oleh kandungan produk kosmetik atau perawatan wajah, hanya yang dapat bersenyawa dengan protein keratin saja yang dapat melewati lapisan ini, itulah mengapa banyak produk perawatan wajah maupun kosmetik hanya mampu bekerja di permukaan kulit. Pada bagian kulit, kita tidak dapat melihat lapisan keratin ini dengan kasat mata tapi anda dapat dengan jelas melihat zat keratin yang menjadi kuku mapun rambut, itulah dia protein keratin. Ciri lain dari lapisan ini adalah terdapatnya hubungan antar sel dengan sel lain disebut intercellular brigdes untuk proses pengisian keratin dan cairan yang membawa nutrisi dan oksigen kelapisan ini (terlihat pada gambar diatas bagian hitam sel yang sudah terisi keratin disekelilingnya berwarna putih dan saling berhubungan disebut intercellular bridges) Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi.

5.                Stratum Basale (Stratum Germinativum)

Lapisan terbawah dari lapisan epidermis yang bergerak secara terus menerus menuju keatas memisahkan antara lapisan epidermis dengan lapisan dermis, gambaran dari lapisan ini adalah:
Disusun oleh sel basal aktif yang terus menerus membelah diri, seperti terlihat pada gambar, sel di bagian ini mempunyai inti (berwarna gelap) yang sangat penting dalam proses pembelahan sel, sehingga bagian inilah yang terus menerus membuat sel-sel kulit baru untuk mengantikan bagian sel-sel yang tua dan rusak, oleh karena itu disebut juga sel induk. lapisan ini setiap harinya selalu melakukan pembelahan (mitosis). ·  aktif terjadi pada malam hari antara jam 12.00 -0.400 pagi, itulah mengapa kulit wajah kita memerlukan cream malam, salah satunya untuk memberi nutrisi bagi metabolisme sel kulit. sehingga proses metabolisme kulit berjalan lancar. Proses mitosis ini sendiri dapat dipicu dengan bahan Natrium Lauril sulfat sehingga terjadi peremajaan sel secara terus menerus, namun kortikoid dan flusinolon asetonida dapat menganggu proses regenerasi sel dengan menghambat proses mitosis, nah silahkan amati kandungan bahan kosmetik anda, apakah mengandung bahan-bahan seperti di atas???
Bagian ini juga cikal bakal terbentuknya keratinocit baru (akan lebih diperjelas pada sel lapisan kulit berikutnya)
Terdapat melanocyt yaitu sel yang memproduksi melanin untuk memberi warna pada kulit, dan yang paling penting fungsi melanocyt untuk melindungi DNA di inti sel kulit agar tidak bermutasi karena radiasi sinar matahari. Mutasi DNA di inti sel kulit karena sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan sel sehingga terlihat lebih cepat menua dan dapat menyebabkan kanker. Harus dipahami oleh teman-teman semua jenis kulit putih mempunyai resiko lebih besar menderita kanker kulit, itulah mengapa saudara-saudara kita yang ada di Irian Jaya atau dibelahan Benua Afrika jarang sekali kita mendengar berita mereka mengalami kanker kulit




2.   Lapisan Dermis

Lapisan Dermis bertanggung jawab untuk menjaga kulit kita berisi dan lentur, 2 tipe protein  yaitu: collagen dan elastis. Lapisan Dermis adalah pembuluh getah bening, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan folikel rambut. Secara bersama, mereka menjaga kulit tahan air dan melmasi suhu tubuh, dan mengantar oksigen dan nutrisi ke sel. Lapisan ini terbagi atas :
a. Lapisan papilari, merupakan lapisan tipis dan terdiri dari jaringan penghubung yang longgar menghubungkan lapisan epidermis kelapisan subcutis, banyak terdapat sel mast dan sel makrofag yang diperlukan untuk menghancurkan mikroorganisme yang menembus lapisan dermis, tentu saja berfungsi sebagai pelindung. Di lapisan ini juga terdapat sejumlah kecil elastin dan kolagen. Lapisan ini berbentuk gelombang yang terjulur kelapisan epidermis untuk memudahkan kiriman nutrisi kelapisan epidermis yang tidak mempunyai pembuluh darah. 

b. Lapisan Retikular, Merupakan lapisan tebal dan terdiri dari jaringan penghubung padat dengan susunan yang tidak merata, disebut lapisan retikular karena banyak terdapat serat elastin dan kolagen yang sangat tebal dan saling berangkai satu sama lain menyerupai jaring-jaring. Dengan adanya serat elastin dan kolagen akan membuat kulit menjadi kuat, utuh kenyal dan meregang dengan baik. Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit. Terdiri dari :
  • Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid, pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanya lebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debu atau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. Kelenjar sebasea ini juga dapat berfungsi untuk proses difusi (pemindahan) kandungan bahan dalam suatu produk kelapisan lebih dalam (pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat)
  • Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat mengatur penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan meningkat yang kita kenal dengan keringat dan membuang sisa metolisme tubuh sebagian besar terdiri dari garam dan urea, bahkan bila kita mengalami gangguan pencernaan seperti obstipasi & konstipasi yang menyebabkan pengeluaran feces atau BAB terganggu maka tubuh akan berupaya membuang sisa-sisa metabolisme tubuh melalui kelenjar keringat yang ada di permukaan kulit, akibatnya kulit wajah kita tidak tampak segar justru cenderung kusam. Berdasarkan kondisi inilah juga mengapa sesekali kita perlu membersihkan saluran pencernaan atau istilah yang sedang in sekarang “cuci perut” cara yang paling simpel adalah dengan rajin mengkonsumsi pepaya setiap malam hari, karena bahan dalam kandungan pepaya dapat mengangkat dan membersihkan kotoran-kotoran yang mungkin sudah bertahun-tahun menempel dan menjadi kerak divili-vili usus yang menganggu proses penyerapan makanan, wah…ternyata pencernaan ada hubungan yang kuat ya dengan wajah kita. Kembali lagi ke produksi kelenjar keringat rata-rata 10 liter perhari keringat di produksi oleh tubuh dan dikeluarkan melalui 2-3 juta pori-pori yang ada dipermukaan tubuh.
  • Pembuluh darah Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah bila kita berada dilingkungan yang hangat, agar tubuh dapat kehilangan panas, bayangkan bila anda berada dilingkungan yang panas bersuhu 35˚C padahal hasil metabolisme tubuh anda sendiri dapat menghasilkan panas sampai dengan 37˚, bila tidak ada mekanisme pengaturan oleh pembuluh darah sudah pasti kita akan terbakar. Sebaliknya bila kita berada dilingkungan dingin maka pembuluh darah akan mengerut atau vasokonstriksi, sehingga panas tubuh tidak keluar atau untuk menahan panas, dan tentu saja membuat kita tetap bertahan dicuaca dingin. Sering sekali pembuluh darah yang ada dilapisan dermis mengalami gangguan atau hambatan hal ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap suplay nutrisi untuk sel kulit dan pasti akan mempengaruhi regenerasi sel kulit, pemilihan produk perawatan wajah dan kosmetik yang paling baik harus mempunyai kemampuan menembus lapisan kulit sampai kelapisan dermis, karena disinilah banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan menjaga keseimbangan proses regenerasi kulit, bila kosmetik hanya mampu bekerja dilapisan epidermis maka itu tidak banyak memperbaiki keadaan kulit wajah, karena bekerja dilapisan sel kulit mati yang sudah pasti akan terangkat dalam hitungan hari sehingga dengan cepat kulit wajah terlihat kembali kusam, dan jangan lupa sifat kulit terutama lapisan tanduk impermeable artinya selektif dalam memilih senyawa-senyawa tertentu untuk dapat masuk kelapisan lebih dalam, tidak semua produk perawatan wajah memiliki senyawa yang mampu menembus lapisan ini.
  • Serat elastin dan kolagen, Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen. Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis jaringan serta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel-sel dalam jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai fungsi yang spesifik. Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang saling menyilang. Kolagen merupakan protein yang paling berlimpah di dalam tubuh dan komponen utama jaringan tubuh serta tulang. Protein yang kaya silicon merupakan mineral yang membentuk molekul-molekul kompleks yang panjang dan cocok bagi bagian-bagian tubuh yang harus kuat tetapi lentur. Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin yang memberikan elastisitas pada kulit. Kedua tipe serabut ini secara bersama-sama menentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit. Bahan utama pembentuk kolagen adalah sulfur (sumber utama dari makanan produk pangan dari laut) dan vitamin. Apasih perbedaan serat Elastin dan kolagen, serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itu sendiri akan berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit. Ketika kulit menjadi kurang elastis, maka kulit juga menjadi lebih kering, jaringan lemak dibawah kulit mulai berkurang, akibatnya kulit menjadi kendor. Kulit mungkin menjadi gatal ketika kulit bertambah kering. Kecepatan dan saat terjadinya proses ini pada berbeda pada seseorang bila dibandingkan dengan orang lain. Karena elastin dan kolagen berada dilapisan dermis maka produk perawatan wajah yang kita gunakan dipastikan yang mampu masuk kelapisan dermis dan mampu merangsang pembentukan elastin dan kolagen baru atau mampu memperbaiki struktur kolagen, antara lain dengan kandungan vitamin C.
  • Folikel Rambut, Merupakan tempat pangkal tumbuhnya rambut
  • Syaraf nyeri dan reseptor sentuh, Syaraf-syaraf yamg membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit bila ada sesuatu yang mencederai kulit juga syaraf-syaraf yang berfungsi memberi rasa sentuhan pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda dan lain-lain.
Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan bertambahnya usia. Serabut elastin jumlahnya terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan serabut elastin berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Kualitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat epidermis di dalam dermis.
Fungsi Dermis : struktur penunjang, mechanical strength, suplai nutrisi, menahan shearing forces dan respon inflamasi





3.   Lapisan Subcutaneous

Lapisan Subcuaneous diketahui  juga sebagai lapisan lemak, subcuaneous meliputi dari kolagen tubuh dan sel lemak yg berlaku seperti lem memegang bersama kulit dan jaringan dasar. Pekerjaan lainnya adalah berlaku sebagai perendam kejut dan menjaga panas tubuh. Disebut juga jaringan subkutan atau subkutis atau hypodermis yang merupakan jaringan berlapis terdiri dari serat kolagen dan terletak langsung dibawah dermis. Batas antara jaringan subkutan dan dermis  tidak  tegas.  Sel-sel  terbanyak  adalah  liposit yang memproduksi jaringan lemak yang menjadi pelapis antara kulit dengan organ dalam seperti tulang dan otot. Jaringan subkutan  mengandung  saraf,  pembuluh darah  dan  limfatik, lapisan yang terdapat rambut  dan  di  lapisan  atas  jaringan subkutan  terdapat  kelenjar keringat.
Fungsi  dari jaringan  subkutan  adalah  penyekat  panas,  bantalan terhadap trauma dan tempat penumpukan energi. Lemak yang terdapat pada lapisan ini berfungsi sebagai stok energi tubuh yang siap dibakar pada saat diperlukan. Lapisan lemak ini juga yang membentuk postur tubuh seseorang dan memberikan kehangatan pada tubuh.
Meskipun mungkin terlihat tipis, namun epidermis ini dapat melindungi seseorang dari bakteri dan racun lingkungan. Selain itu juga menyimpan sebagian besar kandungan air dan bertanggung jawab untuk membuat kulit tampak sehat bercahaya. Lapisan ini juga sangat berguna memberi warna kulit. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, jaringan subkutan mulai menipis. Akibatnya, hilangnya isolasi tambahan dapat menempatkan kulit pada risiko tinggi terhadap suhu ekstrim dan cedera karena jatuh.
Pemberian obat melalui jaringan subkutan biasanya digunakan untuk vaksin, obat pre oprasi, heparin, insulin. Tempat penyuntikan subkutan adalah pada jaringan lemak dibawah dermis dan area subkutan yang lazim yaitu di lengan bagian luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha bagian luar, area skapula, abdomen, ventrogluteal, dorsogluteal. Bila untuk pamakaian lama harus secara rotasi dan tidak boleh pada daerah yang nyeri, merah, pruitus, edema. 



Sumber:Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar